Karya Seniman Ilustrasi Perubahan Sosial di Amerika Utara – Seni telah lama menjadi medium yang kuat untuk menyuarakan perubahan sosial dan politik. Di Amerika Utara, para seniman ilustrasi telah menjadi pionir dalam menciptakan karya yang tidak hanya memukau secara visual tetapi juga memicu pemikiran kritis dan perubahan sosial yang mendalam. Dari menggambarkan ketidakadilan rasial hingga menyuarakan hak-hak LGBTQ+, seniman ilustrasi Amerika Utara telah menempatkan diri mereka di garis depan perjuangan untuk keadilan sosial.

Seni Ilustrasi Ketith Haring

Salah satu contoh terkemuka dari seniman ilustrasi yang menginspirasi perubahan sosial adalah Keith Haring. Melalui gaya ikoniknya yang berani dan warna yang cerah, Haring menggambarkan isu-isu seperti HIV/AIDS, kekerasan polisi, dan ketidaksetaraan sosial. Karyanya tidak hanya menggugah kesadaran akan masalah-masalah tersebut, tetapi juga menyebarkan pesan-pesan penting tentang solidaritas dan empati.

Karya Seniman Ilustrasi Perubahan Sosial di Amerika Utara

Karya Penuh Dengan Kritik Sosial dan Politik

Selain Haring, seniman ilustrasi lain seperti Banksy telah memanfaatkan seni mereka sebagai alat untuk memprovokasi pemikiran dan membangkitkan perubahan. Banksy dikenal karena karyanya yang penuh dengan kritik sosial dan politik, seringkali diwarnai dengan humor satir dan ironi. Melalui karyanya yang kontroversial, Banksy telah berhasil memperdebatkan isu-isu seperti perang, kapitalisme, dan lingkungan hidup, menginspirasi masyarakat untuk bertindak dan membuat perubahan.

Tidak hanya seniman-seniman terkenal, tetapi juga banyak seniman ilustrasi yang kurang dikenal telah menyumbangkan suara mereka untuk perubahan sosial. Misalnya, Marjane Satrapi, yang melalui novel grafisnya “Persepolis”, menggambarkan pengalaman pribadinya selama Revolusi Islam di Iran. Karya-karya seperti ini tidak hanya mengedukasi orang tentang pengalaman individu, tetapi juga membuka pandangan tentang kompleksitas politik dan sosial.

Kontrversi yang Terjadi

Seniman ilustrasi Amerika Utara juga telah menjadi pendukung utama gerakan hak-hak sipil dan kesetaraan gender. Melalui karya-karya mereka, mereka memperjuangkan hak-hak LGBTQ+ dan menyuarakan kebutuhan akan inklusivitas dan keragaman dalam masyarakat. Karya-karya seperti “Fun Home” karya Alison Bechdel dan “Skim” karya Mariko Tamaki menyoroti pengalaman queer dengan kejujuran dan kepekaan yang menginspirasi.

Dalam era media sosial, pengaruh seniman ilustrasi Amerika Utara dalam mempromosikan perubahan sosial semakin berkembang. Mereka menggunakan platform online mereka untuk menyebarkan pesan-pesan penting, menggalang dukungan, dan mengorganisir aksi-aksi sosial. Dengan demikian, seniman-seniman ini telah membantu membentuk narasi-narasi baru tentang keadilan sosial dan menggerakkan masyarakat untuk bertindak.

Kesimpulan

Dalam mengakhiri, seniman ilustrasi Amerika Utara telah membuktikan bahwa seni bukan hanya tentang penciptaan visual yang indah, tetapi juga tentang memberdayakan suara-suara yang terpinggirkan dan mempromosikan perubahan yang positif dalam masyarakat. Dengan karya-karya mereka yang menginspirasi dan memprovokasi, mereka terus menjadi pilar penting dalam perjuangan untuk keadilan sosial dan kesetaraan.

Pameran Seni Ilustrasi Memukau dan Terbesar di Amerika Utara – Seni ilustrasi telah menjadi bagian penting dalam dunia seni rupa kontemporer, dengan seniman-seniman kreatif dari seluruh dunia terus menghadirkan karya-karya yang menakjubkan dan menginspirasi. Salah satu pameran seni ilustrasi terbesar di Amerika Utara, yang diselenggarakan setiap tahun, menjadi tempat di mana para seniman dapat memamerkan karya-karya terbaik mereka kepada publik yang antusias.

Pameran Seni Ilustrasi

Pameran seni ilustrasi ini, yang diadakan di salah satu galeri seni terkemuka di Amerika Utara, menampilkan berbagai jenis karya, mulai dari lukisan tradisional hingga seni digital. Para pengunjung dapat melihat beragam gaya dan teknik yang digunakan oleh seniman-seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini, mulai dari ilustrasi realis hingga abstrak.

Pameran Seni Ilustrasi Memukau dan Terbesar di Amerika Utara

Daya Tarik Utama Seni Ini

Salah satu daya tarik utama dari pameran ini adalah keberagaman tema yang diangkat oleh para seniman. Beberapa karya mungkin mengangkat isu-isu sosial atau politik terkini, sementara yang lain lebih fokus pada eksplorasi bentuk dan warna. Ada juga karya yang menggambarkan cerita-cerita dari berbagai budaya di seluruh dunia, menciptakan dialog antarbudaya yang menarik.

Karya Seni yang di Pamerkan

Selain karya-karya seni yang dipamerkan, pameran ini juga menyelenggarakan berbagai acara pendukung, seperti diskusi panel dengan para seniman, lokakarya untuk anak-anak dan dewasa, serta pertunjukan seni live. Hal ini memungkinkan para pengunjung untuk lebih memahami proses kreatif para seniman dan berinteraksi langsung dengan mereka.

Tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan karya-karya seni terbaik, pameran seni ilustrasi ini juga menjadi platform penting bagi para seniman untuk menjalin jaringan dan berkolaborasi dengan sesama seniman dan profesional seni lainnya. Banyak kesempatan bisnis dan karir yang dapat muncul dari partisipasi dalam pameran ini, sehingga membuatnya menjadi acara yang sangat dinantikan oleh para seniman dan penggemar seni di seluruh Amerika Utara.

Kesimpulan

Dengan berbagai karya yang memukau dan beragam, pameran seni ilustrasi terbesar di Amerika Utara terus menjadi sorotan dalam dunia seni rupa kontemporer. Diharapkan, keberadaan pameran ini dapat terus menginspirasi para seniman dan pengunjungnya, serta membantu memperluas apresiasi terhadap seni ilustrasi sebagai bentuk seni yang unik dan menarik.

What is Intelligent Automation: Guide to RPA’s Future in 2024

cognitive automation meaning

Automation in healthcare aids in diagnostics, treatment, and patient care. Robotic surgery systems, such as Intuitive Surgical’s da Vinci Surgical System, assist surgeons with precise, minimally invasive procedures. Additionally, AI-powered diagnostic tools such as Aidoc’s platform for radiology analyze medical images to identify abnormalities efficiently, aiding radiologists in accurate diagnoses. The automation of decision-making processes raises ethical questions, particularly when AI systems are making critical decisions that impact individuals’ lives. Striking the right balance between automation and human oversight is essential.

Automation serves as the bedrock of efficiency, transforming industries by reducing mistakes, speeding up processes, and enhancing resource utilization. Its paramount importance lies in freeing human potential from mundane tasks, fostering innovation, and enabling businesses to adapt to dynamic market landscapes swiftly. Automation catalyzes growth and competitiveness in today’s fast-paced world by streamlining operations and enhancing precision.

Itransition offers full-cycle AI development to craft custom process automation, cognitive assistants, personalization and predictive analytics solutions. AI systems will evolve to handle increasingly complex decisions autonomously, reducing the need for constant human intervention. This will lead to more efficient operations and faster responses to dynamic market conditions.

These are the solutions that get consultants and executives most excited. Vendors claim that 70-80% of corporate knowledge tasks can be automated with increased cognitive capabilities. To deal with unstructured data, cognitive bots need to be capable of machine learning and natural language processing. Cognitive automation is the current focus for most RPA companies’ product teams. Cognitive automation represents the harmonious fusion of cognitive computing and automation. Cognitive computing involves the simulation of human thought processes in a computerized model, encompassing machine learning, natural language processing, pattern recognition, and problem-solving capabilities.

How RPA Transforms Business: Key Tools and Use Cases – Spiceworks News and Insights

How RPA Transforms Business: Key Tools and Use Cases.

Posted: Tue, 11 Oct 2022 07:00:00 GMT [source]

It also suggests how AI and automation capabilities may be packaged for best practices documentation, reuse, or inclusion in an app store for AI services. In sectors with strict regulations, such as finance and healthcare, cognitive automation assists professionals by identifying potential risks. It ensures compliance with industry standards, and providing a reliable framework for handling sensitive data, fostering a sense of security among stakeholders. Once the system has made a decision, it automates tasks such as report generation, data entry, and even physical processes in industrial settings, reducing the need for manual intervention. An example of cognitive automation is in the field of customer support, where a company uses AI-powered chatbots to provide assistance to customers. IBM Consulting’s extreme automation consulting services enable enterprises to move beyond simple task automations to handling high-profile, customer-facing and revenue-producing processes with built-in adoption and scale.

You can also check out our success stories where we discuss some of our customer cases in more detail. It infuses a cognitive ability and can accommodate the automation of business processes utilizing large volumes of text and images. Cognitive automation, therefore, marks a radical step forward compared to traditional RPA technologies that simply copy and repeat the activity originally performed by a person step-by-step. Automated processes can only function effectively as long as the decisions follow an “if/then” logic without needing any human judgment in between. However, this rigidity leads RPAs to fail to retrieve meaning and process forward unstructured data. It’s an AI-driven solution that helps you automate more business and IT processes at scale with the ease and speed of traditional RPA.

Automation curtails labor costs by lessening the requirement for human involvement in day-to-day tasks. Furthermore, it maximizes energy efficiency, leading to gradual cost reductions in the long run. For instance, automated bricklaying significantly reduces labor costs while enhancing project efficiency in construction. Smart grids utilize automation to optimize energy distribution and consumption. Companies such as Siemens provide automation solutions for power plants, using predictive maintenance to prevent downtime and enhance reliability.

For the clinic to be sure about output accuracy, it was critical for the model to learn which exact combinations of word patterns and medical data cues lead to particular urgency status results. Currently there is some confusion about cognitive automation meaning what RPA is and how it differs from cognitive automation. As the impact of AI on decision-making grows, regulatory frameworks and governance mechanisms will emerge to ensure responsible and ethical use of cognitive automation.

Robotic bricklayers, such as those developed by Construction Robotics, assist in repetitive tasks such as bricklaying, thereby reducing labor costs and timelines. Building automation systems manage HVAC, lighting, and security, optimizing energy usage in commercial buildings. Consider a network administrator setting up automated scripts to perform routine tasks such as backups, software updates, and system maintenance. This allows the IT professional to focus on more strategic and complex issues while ensuring routine operations are carried out efficiently and reliably. You can foun additiona information about ai customer service and artificial intelligence and NLP. At its core, automation involves using various tools and systems to execute tasks without continuous manual input.

What are the key differences between cognitive automation and RPA?

This article will explain to you in detail which cognitive automation solutions are available for your company and hopefully guide you to the most suitable one according to your needs. Intelligent automation streamlines processes that were otherwise composed of manual tasks or based on legacy systems, which can be resource-intensive, costly and prone to human error. The applications of IA span across industries, providing efficiencies in different areas of the business. The biggest challenge is that cognitive automation requires customization and integration work specific to each enterprise. This is less of an issue when cognitive automation services are only used for straightforward tasks like using OCR and machine vision to automatically interpret an invoice’s text and structure. More sophisticated cognitive automation that automates decision processes requires more planning, customization and ongoing iteration to see the best results.

Exploring the impact of language models on cognitive automation with David Autor, ChatGPT, and Claude – Brookings Institution

Exploring the impact of language models on cognitive automation with David Autor, ChatGPT, and Claude.

Posted: Mon, 06 Mar 2023 08:00:00 GMT [source]

This form of automation involves creating systems capable of operating without continuous human intervention. Autonomous vehicles, drones, and smart appliances Chat PG fall into this category. Companies such as Tesla, Waymo, and DJI develop autonomous vehicles and drones for transportation and various industries.

What makes cognitive automation the “cheat engine” for businesses?

However, initial tools for automation, which includes scripts, macros and robotic process automation (RPA) bots, focus on automating simple, repetitive processes. However, as those processes are automated with the help of more programming and better RPA tools, processes that require higher level cognitive functions are next in the line for automation. It accelerates operations, enabling businesses to achieve greater results in shorter periods.

“This makes it possible for analysts, business users, and subject matter experts to engage with automated workflows, not just traditional RPA developers,” Seetharamiah added. At the core of cognitive automation is the ability of AI systems to mimic human cognitive functions such as perception, learning, reasoning, and problem-solving. This involves training AI models on vast datasets, allowing them to recognize patterns, learn from historical data, and adapt their responses based on new information. By integrating these cognitive capabilities with automation, organizations can optimize their operations, streamline decision-making, and drive efficiency across their processes. RPA primarily deals with structured data and predefined rules, whereas cognitive automation can handle unstructured data, making sense of it through natural language processing and machine learning.

It can also scan, digitize, and port over customer data sourced from printed claim forms which would traditionally be read and interpreted by a real person. This is being accomplished through artificial intelligence, which seeks to simulate the cognitive functions of the human brain on an unprecedented scale. With AI, organizations can achieve a comprehensive understanding of consumer purchasing habits and find ways to deploy inventory more efficiently and closer to the end customer. Through cognitive automation, enterprise-wide decision-making processes are digitized, augmented, and automated.

For customers seeking assistance, cognitive automation creates a seamless experience with intelligent chatbots and virtual assistants. It ensures accurate responses to queries, providing personalized support, and fostering a sense of trust in the company’s services. Ability to analyze large datasets quickly, cognitive automation provides valuable insights, empowering businesses to make data-driven decisions. This leads to better strategic planning, reduced risks, and improved outcomes.

After realizing quick wins with rule-based RPA and building momentum, the scope of automation possibilities can be broadened by introducing cognitive technologies. What’s important, rule-based RPA helps with process standardization, which is often critical to the integration of AI in the workplace and in the corporate workflow. Cognitive automation techniques can also be used to streamline commercial mortgage processing.

cognitive automation meaning

Cem’s work in Hypatos was covered by leading technology publications like TechCrunch and Business Insider. He graduated from Bogazici University as a computer engineer and holds an MBA from Columbia Business School. Though cognitive automation is a relatively recent phenomenon, most solutions are offered by Robotic Process Automation (RPA) companies. Check out our RPA guide or our guide on RPA vendor comparison for more info. You can also learn about other innovations in RPA such as no code RPA from our future of RPA article. Most RPA companies have been investing in various ways to build cognitive capabilities but cognitive capabilities of different tools vary of course.

Imagine a scenario in a manufacturing plant where robots assemble parts on an assembly line. These robots are programmed to perform specific actions, such as welding or tightening bolts, without needing constant human oversight. This type of automation not only speeds up the production process but also ensures precision and consistency in the final product. According to experts, cognitive automation falls under the second category of tasks where systems can learn and make decisions independently or with support from humans. Upon claim submission, a bot can pull all the relevant information from medical records, police reports, ID documents, while also being able to analyze the extracted information. Then, the bot can automatically classify claims, issue payments, or route them to a human employee for further analysis.

This adaptability not only ensures responsiveness but also solidifies their leadership in their respective sectors. Automated systems execute tasks with exactness and reliability, reducing the errors commonly found in manual labor. This precision holds immense significance in sectors such as agriculture, where automated irrigation systems distribute water precisely, optimizing crop growth. Additionally, automated grading systems provide consistent and accurate assessments in education, eliminating human error in evaluations.

  • Consider you’re a customer looking for assistance with a product issue on a company’s website.
  • Itransition offers full-cycle AI development to craft custom process automation, cognitive assistants, personalization and predictive analytics solutions.
  • Another way to answer this is to ask if the current manual process has people making decisions that require collaboration with each other, if yes, then go for cognitive automation.
  • IoT integration enhances connectivity and real-time data exchange, improving efficiency and enabling predictive maintenance across industries.
  • Autonomous vehicles, drones, and smart appliances fall into this category.

Cognitive automation facilitates the creation of personalized experiences for customers, leading to higher levels of customer satisfaction and loyalty. Retailers, for example, can use AI to recommend products tailored to individual preferences. In industries where risk assessment is crucial, cognitive automation aids in identifying potential risks and devising mitigation strategies. For instance, financial institutions can leverage AI to assess credit risks and detect anomalies in transactions. Make automated decisions about claims based on policy and claim data and notify payment systems.

Cognitive RPA solutions by RPA companies

Claims processing, one of the most fundamental operations in insurance, can be largely optimized by cognitive automation. Many insurance companies have to employ massive teams to handle claims in a timely manner and meet customer expectations. Insurance businesses can also experience sudden spikes in claims—think about catastrophic events caused by extreme weather conditions. It’s simply not economically feasible to maintain a large team at all times just in case such situations occur. This is why it’s common to employ intermediaries to deal with complex claim flow processes. Cognitive Automation is the conversion of manual business processes to automated processes by identifying network performance issues and their impact on a business, answering with cognitive input and finding optimal solutions.

Many of them have achieved significant optimization of this challenge by adopting cognitive automation tools. A self-driving enterprise is one where the cognitive automation platform acts as a digital brain that sits atop and interconnects all transactional systems within that organization. This “brain” is able to comprehend all of the company’s operations and replicate them at scale. Cognitive automation describes diverse ways of combining artificial intelligence (AI) and process automation capabilities to improve business outcomes.

cognitive automation meaning

Clear delineation of tasks and roles, as well as mechanisms for intervention, are critical to maximizing the benefits of cognitive automation. Cognitive automation empowers organizations to make data-driven decisions with greater accuracy and speed. AI algorithms process vast datasets and extract valuable insights that human decision-makers might overlook. Cognitive automation plays a pivotal role in the finance sector by analyzing vast amounts of transaction data in real-time. AI algorithms can identify unusual patterns, flagging potentially fraudulent activities. Additionally, AI-enhanced predictive analytics aid in assessing credit risks, optimizing investment portfolios, and making informed trading decisions.

In industries such as marketing, companies use automated systems to analyze consumer behavior and preferences based on data collected from various sources. This data-driven automation helps target specific audiences with personalized advertisements or recommendations, enhancing the overall customer experience. Supporting this belief, experts factor in that by combining RPA with AI and ML, cognitive automation can automate processes that rely on unstructured data and automate more complex tasks.

Cognitive automation works by combining the power of artificial intelligence (AI) and automation to enable systems to perform tasks that typically require human intelligence. This technology uses algorithms to interpret information, make decisions, and execute actions to improve efficiency in various business processes. Robotic process automation involves using software robots, or ‘bots’, to automate repetitive, rule-based tasks traditionally performed by humans. These bots mimic human actions by interacting with digital systems and performing tasks such as data entry, form filling, and data extraction. For instance, in finance, RPA is used to automate invoice processing, reducing errors and speeding up the workflow.

Once a cognitive automation platform understands how to operate the enterprise’s processes autonomously, it can also offer real-time insights and recommendations on actions to take to improve performance and outcomes. Automation profoundly influences economic expansion by bolstering productivity and operational efficiency. It actively contributes to a nation’s GDP https://chat.openai.com/ growth by fine-tuning resource utilization and refining processes. Consider the tech sector, where automation in software development streamlines workflows, expedites product launches and drives market innovation. Industries at the forefront of automation often spearhead economic development and serve as trailblazers in fostering innovation and sustained growth.

Companies such as Google, with its Duplex AI, enable automated appointment bookings and reservations. Chatbots in banking, telecommunications, and retail sectors provide instant responses to customer queries, improving service efficiency. The automation market stands at the forefront of a transformative technological revolution, redefining industries across the globe. Embracing innovations in robotics, artificial intelligence, and interconnected systems, this market represents a pivotal shift toward enhanced efficiency and optimization in diverse sectors. The pace of cognitive automation and RPA is accelerating business processes more than ever before.

cognitive automation meaning

Drones equipped with cameras and sensors monitor crop health and optimize irrigation, improving yields and resource utilization. These automation variations showcase technology’s impact on various sectors, refining operations and spearheading advancements in various facets of our lives and industries. Engineers and developers write code that dictates how a system or machine should behave under different circumstances.

This is particularly crucial in sectors where precision are paramount, such as healthcare and finance. Cognitive automation is the strategic integration of artificial intelligence (AI) and process automation, aimed at enhancing business outcomes. Given its potential, companies are starting to embrace this new technology in their processes. According to a 2019 global business survey by Statista, around 39 percent of respondents confirmed that they have already integrated cognitive automation at a functional level in their businesses. Also, 32 percent of respondents said they will be implementing it in some form by the end of 2020.

With the automation of repetitive tasks through IA, businesses can reduce their costs and establish more consistency within their workflows. The COVID-19 pandemic has only expedited digital transformation efforts, fueling more investment within infrastructure to support automation. Individuals focused on low-level work will be reallocated to implement and scale these solutions as well as other higher-level tasks. The potential of future automation is vast, driven by ongoing technological advancements.

cognitive automation meaning

Additionally, inventory management is optimized through AI systems that predict demand and adjust stock levels accordingly. AI-powered cognitive automation is revolutionizing healthcare by analyzing medical images, such as X-rays and MRIs, to assist in diagnosing diseases. These AI systems can learn from vast medical databases, aiding doctors in making accurate and timely diagnoses. Furthermore, AI algorithms can recommend personalized treatment plans based on patient data and medical research.

Automation serves as a catalyst for technological progress, inspiring innovation and the evolution of cutting-edge technologies. It ignites advancements in fields such as healthcare, where automated diagnostic tools and AI-powered medical imaging have revolutionized patient care and treatment precision. This perpetual innovation cycle has propelled industries, enhancing their competitive edge and fostering continual development in various sectors. Automation drives innovation by facilitating the creation of novel technologies and methodologies. Businesses that adopt automation gain a competitive advantage by becoming more adaptable, agile, and inventive. Consider the retail sector, where implementing automated inventory management systems allows companies to innovate in their supply chain strategies, adapting swiftly to changing market demands and customer preferences.

Supply chain management benefits from cognitive automation by predicting demand fluctuations based on historical sales data, economic indicators, and external factors. This allows businesses to optimize their production and distribution processes, reducing costs and improving delivery efficiency. Intelligent automation simplifies processes, frees up resources and improves operational efficiencies through various applications. An insurance provider can use intelligent automation to calculate payments, estimate rates and address compliance needs. Although the upfront costs of adopting automation technology can be substantial, the enduring advantages surpass these expenses.

Even if the RPA tool does not have built-in cognitive automation capabilities, most tools are flexible enough to allow cognitive software vendors to build extensions. For instance, at a call center, customer service agents receive support from cognitive systems to help them engage with customers, answer inquiries, and provide better customer experiences. It can carry out various tasks, including determining the cause of a problem, resolving it on its own, and learning how to remedy it. For instance, Religare, a well-known health insurance provider, automated its customer service using a chatbot powered by NLP and saved over 80% of its FTEs.

The evolution of tasks due to automation doesn’t necessarily mean job loss but rather job evolution. It shifts the focus from manual, repetitive tasks to roles requiring critical thinking, creativity, and technological skills. This evolution encourages continuous learning, upskilling, and career growth. Additionally, both technologies help serve as a growth-stimulating, deflationary force, powering new business models, and accelerating productivity and innovation, while reducing costs. Cognitive automation is responsible for monitoring users’ daily workflows. It identifies processes that would be perfect candidates for automation then deploys the automation on its own, Saxena explained.

Pemindaian 3D Seni Gua Terbesar di Amerika Utara

Pemindaian 3D Seni Gua Terbesar di Amerika Utara – Komposisi yang lebih besar dari kehidupan sebagian besar tidak terlihat dengan mata telanjang.

Teknologi canggih membantu mengungkap komposisi yang menakjubkan. Jauh di dalam ceruk gelap gua batu kapur di Alabama, menjulang sosok-sosok seukuran aslinya yang menjangkau alam duniawi dan spiritual.

Pemindaian 3D Seni Gua Terbesar di Amerika Utara

Ditelusuri ke dalam lumpur langit-langit gua dengan cahaya obor lebih dari seribu tahun yang lalu, pemandangan yang luas ini begitu besar dan samar sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang nnamun lukisan kuno itu dirayakan sebagai salah satu kreasi seni cadas terbesar. di seluruh Amerika Utara, dan yang terbesar yang pernah ditemukan di sebuah gua. sbobet88

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan hari ini di jurnal Antiquity, para peneliti menggambarkan bagaimana mereka menggunakan proses yang dikenal sebagai fotogrametri 3D, yang awalnya dikembangkan untuk menangkap bentangan luas Bumi melalui foto udara, untuk mengungkap gambar misterius yang terlindung dalam sistem bawah tanah di Amerika Serikat Tenggara yang dikenal biasa-biasa saja sebagai “Gua Tanpa Nama ke-19.”

Lokasinya dilindungi untuk mencegah penjarah dan penjelajah gua biasa yang dapat merusak atau menghancurkan karya seni kuno untuk keuntungan atau kesalahan.   

Jan Simek, seorang arkeolog di University of Tennessee, Knoxville dan penulis pertama makalah tersebut, pernah berada di dalam Gua Tanpa Nama ke-19 sebelumnya. Dalam studi pertama gua karst pada tahun 1998,

Simek dan rekan penulisnya di makalah saat ini, Alan Cressler, menggambarkan langit-langitnya yang tertutup mesin terbang sebagai “manifestasi paling selatan dari apa yang sekarang kita kenal sebagai tradisi artistik prasejarah yang tersebar luas” di seluruh Utara. Amerika sebelum kedatangan penjajah Eropa.

Sekarang, dengan bantuan model 3D, mereka telah menemukan lebih banyak karya seni di Gua Tanpa Nama ke-19 kali ini, gambar yang hampir tidak terlihat oleh mata telanjang, di tempat yang tidak pernah dianggap sebagai rumah bagi seni cadas seukuran aslinya. Berukuran lebih dari 5.000 kaki persegi, ketinggian ruang gua sangat rendah sehingga para penjelajah gua modern harus berjongkok atau berbaring untuk melihatnya. Pencipta kunonya pasti pernah melakukan hal yang sama.

“Ada ribuan dan ribuan ukiran” di langit-langit gua, kata fotografer dan rekan penulis Stephen Alvarez.

Dan jika itu terjadi di satu gua Alabama, kata para peneliti, itu bisa jadi benar di banyak lagi.

‘Mereka yang pernah ke sana sebelumnya’

Ditelusuri di langit-langit gua yang berlumpur oleh seniman pemberani dan dilestarikan selama satu milenium sebelum ditemukan, lukisan besar-besaran itu diciptakan dan ditemukan dalam suasana yang tak kenal ampun.

Seorang ahli terkemuka seni gua Tenggara, Simek sepenuhnya menyadari banyak ketidaknyamanan di Gua Tanpa Nama ke-19: tiga mil koridor yang lembab dan gelap, dengan sebagian besar seni gua yang terlihat terkonsentrasi di langit-langit lorong setinggi hampir dua kaki.

Lingkungan gua “bisa sangat tidak menyenangkan,” Simek mengakui. “Kamu pergi ke gua bukan karena kamu suka gua, tapi karena di situlah barang-barangnya.”

Rekan penulis Alvarez juga menjadikan gua sebagai kariernya. Sering menjadi kontributor National Geographic, dia adalah pendiri Arsip Seni Kuno, sebuah organisasi nirlaba yang mengabdikan diri untuk menggunakan teknologi mutakhir untuk melestarikan seni kuno.

“Dulu saya suka menjelajahi gua terbesar di dunia karena saya ingin menjadi orang pertama yang pergi ke sana,” kata Alvarez, yang tumbuh besar dengan menjelajahi banyak gua di Tennessee. Namun, begitu dia menemukan seni gua prasejarah, “Saya menjadi jauh lebih tertarik pada siapa yang pernah ke sana sebelumnya.”

Para peneliti menemukan mahakarya kuno berkat fotogrametri 3D, sebuah teknologi baru yang menciptakan model tiga dimensi berdasarkan foto yang tumpang tindih. Pembuat peta telah menggunakan teknologi ini selama bertahun-tahun, memanfaatkan fotografi udara yang tumpang tindih untuk menyimpulkan fitur fisik Bumi di bawah dan membuat peta topografi.

Tetapi Anda tidak harus berada di pesawat untuk menghasilkan fotogrametri. Dengan peralatan yang tepat, tim yang tepat, dan banyak kesabaran, itu juga bisa dilakukan jauh di bawah tanah.

Dengan kamera digital, lampu LED, dan perlengkapan foto yang dipasang di lantai gua yang kering atau di genangan air setinggi lutut, tim menghabiskan dua bulan di bawah tanah untuk menangkap setiap inci langit-langit ruang utama di Gua Tanpa Nama ke-19 16.000 gambar semuanya.

Pemindaian 3D Seni Gua Terbesar di Amerika Utara

Namun, sebagian besar pekerjaan sebenarnya masih harus dilakukan, dan memerlukan pengunggahan dan pemrosesan setiap foto 50 megapiksel menjadi model 3D yang lebih besar. (Banyaknya data yang “melelehkan komputer pertama kami,” kata Alvarez.)

Saat foto-foto itu berlapis-lapis dan program mengekstrapolasi model digital langit-langit gua, para peneliti akan berkumpul untuk melihat, ingin melihat detail yang terlalu besar atau terlalu redup untuk mereka lihat menggunakan mata mereka sendiri atau foto standar. dari ruang.

10 Artikel Paling Populer Tentang Ilustrasi Tahun 2021

10 Artikel Paling Populer Tentang Ilustrasi Tahun 2021 – Bekerja sebagai ilustrator bisa jadi sulit, baik dalam hal mencari pekerjaan di tempat pertama dan ketika Anda terjebak untuk ide di tengah jalan di awal komisi.

10 Artikel Paling Populer Tentang Ilustrasi Tahun 2021

Di Creative Boom, kami bertujuan untuk membantu Anda dengan keduanya, memberikan saran yang berfokus pada industri dari para ahli dan berbagi pekerjaan dan wawasan dari beberapa praktisi top profesi. sbobet

Sebagai bagian dari The Review, melihat kembali konten kami dari 12 bulan sebelumnya, kami telah mengumpulkan bersama di bawah sepuluh artikel ilustrasi paling populer kami pada tahun 2021. Campuran tips yang harus dibaca dan pekerjaan luar biasa, Anda akan menemukan banyak untuk mendapatkan mojo artistik Anda dan berjalan di artikel ini.

1. Ellice Weaver tentang menjadi penjelajah bentuk, dan penjelajah tak kenal takut dalam hidup

Ellice Weaver adalah seorang ilustrator dan komikus Inggris yang suka bermain dengan bentuk dan perspektif yang tidak biasa, dengan sosok seperti cermin funhouse. Temukan karyanya yang luar biasa, dan baca wawancara eksklusif kami, di mana dia membahas bekerja untuk New York Times, mengembangkan pekerjaannya, dan hidup di atas kapal.

2. 30 ilustrator keren untuk diikuti sebagai inspirasi di tahun 2021

Di Creative Boom, kami ingin menyoroti materi iklan yang muncul. Dan inilah 30 di antaranya di satu tempat yang praktis. Baik Anda seorang ilustrator yang mencari inspirasi visual, atau editor komisioning yang mencari bakat, 30 ilustrator hebat ini layak untuk dicoba.

3. Yuk Asyik bikin barang yum yang pasti suka

Ingin melihat ledakan warna yang hidup? Kemudian lihat karya Yuk Fun, label independen yang berbasis di Inggris tenggara yang membuat pakaian dan barang bergambar. Anda mungkin ingin membawa kacamata hitam Anda juga. Kami menjelaskan apa yang membuat pakaian ini cocok dan mengapa Anda harus menyukainya seperti kami.

4. Justine Allenette Ross tentang utopia hitam, trauma hitam, dan kekuatan bahasa visual

Justine Allenette Ross adalah seorang ilustrator Amerika yang berfokus pada interaksi manusia, kegelapan, dan pengamatan yang menyenangkan. Di sini kami mengobrol dengannya tentang utopia hitam, kekuatan bahasa visual, dan banyak lagi.

5. #LetsDoLondonSeniman yang lebih baik Lauren Marina dalam pekerjaan lepas selama pandemi dan mendukung materi iklan lokal

Ilustrator, pola, dan desainer permukaan Lauren Marina adalah salah satu legiun kreatif yang hidupnya dijungkirbalikkan oleh pandemi. Di sini dia menjelaskan bagaimana dia menggunakan seni untuk menenangkan kecemasannya dan pemikiran di balik kampanye #LetsDoLondonBetter untuk mendukung materi iklan lokal.

6. Illustrator Fatti Burke mendesain The Snug, instalasi imersif yang merayakan pub Irlandia yang ikonik

Di sini ilustrator Irlandia Fatti Burke membahas pamerannya, yang menciptakan kembali sebuah pub Irlandia, dalam pertunjukan imersif baru di Dublin. Pertunjukan pop-up kini telah berakhir, tetapi Anda dapat melihatnya dengan segala kemegahannya di sini dan mendengar tentang bagaimana Fatti mendesainnya.

7. Bagaimana cara diwakili oleh agensi ilustrasi

Ingin menghasilkan lebih banyak sebagai ilustrator lepas? Menemukan agen adalah salah satu cara terbaik untuk melakukannya. Di sini kami mengumpulkan saran berharga dari pakar industri tentang cara mendapatkan perwakilan, termasuk

8. Sunday Suns dari Tad Carpenter hadir untuk mengisi dunia Anda dengan kepositifan dan cahaya

Perancang Amerika Tad Carpenter telah menggambar, memahat, dan menjahit bersama interpretasi matahari setiap minggu pada hari Minggu selama enam tahun terakhir. Di sini ia membahas bagaimana tindakan sederhana dari permainan eksperimental dapat menjadi terapi.

9. ‘Saya harap mereka akan menganggapnya rendah hati dan cantik’: Jean Aubertin pada ilustrasinya yang menenangkan dan damai

Ilustrator Prancis Jean Aubertin menggambar momen-momen spesifik (dan universal) yang dimanifestasikan dari kehidupan di sekitarnya. Dia mengungkapkan bagaimana dia mencapai titik di mana seni adalah “meditasi damai” baginya.

Hal-hal yang membuatnya bahagia. “Apa pun yang membuat saya tersenyum atau yang membuat saya berpikir itu bisa menjadi ide yang bagus untuk sebuah ilustrasi tetapi belum tentu yang indah,” dia berbagi. “Apa pun yang menurut saya indah bisa menjadi ilustrasi yang bagus, tapi belum tentu menarik. Saya kira inspirasi saya adalah kombinasi dari faktor-faktor ini.”

10. 10 langkah untuk membantu Anda menjadi ilustrator yang lebih baik

10 Artikel Paling Populer Tentang Ilustrasi Tahun 2021

Ada lebih banyak hal untuk menjadi ilustrator yang sukses daripada mengasah keterampilan menggambar Anda. Ada banyak pengetahuan bisnis yang perlu Anda ketahui juga. Ikuti sepuluh langkah ini, dan Anda akan dengan cepat menutupi pangkalan utama. Nasihat dan kebijaksanaan dari ilustrator baik lama maupun baru.

Beberapa Seni Ilustrasi Sebagai Aksi Protes

Beberapa Seni Ilustrasi Sebagai Aksi Protes – Saat kerusuhan meningkat di Amerika Serikat dengan protes nasional atas pembunuhan George Floyd keturunan Afrika-Amerika, untuk mendukung gerakan Black Lives Matter. Dalam solidaritas dan perayaan seni protes Afrika-Amerika, kami melihat beberapa karya seni paling signifikan dari 100 tahun terakhir yang menghadapi penindasan sistemik.

Pada tahun 1967, setahun sebelum kerusuhan sosial massal dan sebelum empat hari pergolakan yang menyusul pembunuhannya, aktivis hak-hak sipil Martin Luther King Jr. berbicara tentang kerusuhan. Dia menyebut mereka merusak secara sosial dan menghancurkan diri sendiri, tetapi, dia berpendapat, dalam analisis terakhir, kerusuhan adalah bahasa yang belum pernah terdengar.

James Fallows for The Atlantic menyamakan kekacauan kerusuhan pembunuhan Raja pada tahun 1968 dengan yang terjadi akhir-akhir ini, dan mempertanyakan apakah tahun 2020 bisa menjadi tahun terburuk dalam sejarah Amerika modern sejak itu. Tapi kerusuhan ini tidak datang entah dari mana. Mereka mengikuti pembunuhan George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika dari Minneapolis, di tangan kebrutalan polisi. Kematiannya yang terlalu dini, yang telah dibandingkan dengan hukuman gantung pada abad ke-19 dan memicu déjà vu dari pembunuhan Eric Garner enam tahun lalu, adalah puncak gunung es dari penindasan sistemik selama berabad-abad. Ucapan terakhir dari kedua pria ini “Saya tidak bisa bernapas” telah menjadi metafora untuk sejarah panjang ketidakadilan ini. judi online

Saat ketegangan meningkat ke permukaan, penting bagi kita untuk bersama-sama mendidik diri kita sendiri dan membela apa yang benar. Rasisme tidak ditoleransi. Protes damai didorong secara luas dan dipraktikkan di seluruh AS dengan Inggris sebagai solidaritas. Sementara itu, sesuatu yang berbicara kepada kita semua secara mendalam adalah seni. Jadi, saat kami berdiri bersama dengan Black Lives Matter, Perjalanan Budaya menyusun dan menjelaskan beberapa karya seni paling signifikan dalam sejarah modern, yang dibuat oleh orang Afrika-Amerika, yang bertahan sebagai ekspresi protes.

Augusta Savage, ‘Realization’ (1939)

1920, Harlem. Ledakan seni, musik, dan sastra Afrika-Amerika meningkat di seluruh kota. Itu mewakili awal dari zaman keemasan budaya Afrika-Amerika yang dikenal sebagai Harlem Renaissance. Pematung dan aktivis hak-hak sipil Augusta Savage berada di pusat ini, bersama dengan orang-orang sezamannya seperti penyair Zora Neale Hurston dan seniman visual Aaron Douglas, yang semuanya berkampanye untuk persamaan hak bagi orang Afrika-Amerika melalui keahlian mereka.

Pada tahun 1939, ketika Savage menjadi wanita Afrika-Amerika pertama yang mendirikan galerinya sendiri, dia meminta agar karyanya dan seniman Harlem kulit hitam lainnya dinilai hanya berdasarkan kemampuannya. “Kami tidak meminta bantuan khusus sebagai artis karena ras kami,” katanya. Salah satu karya dalam pameran ini adalah patung Savage, Realization, (1939); dilemparkan dengan plester dan dicat dengan semir sepatu untuk meniru perunggu, itu menunjukkan pasangan kulit hitam roboh satu sama lain; rentan, terbuka. Sejak itu telah ditafsirkan sebagai komentar tentang perbudakan dan penindasan. “Ini tentang trauma psikologis setelah pasangan ini dijual, dilucuti untuk dilelang,” kata kurator Wendy NE Ikemoto.

Faith Ringgold, ‘American People Series #20: Die’ (1967)

Tahun 1960-an, kerusuhan ras pecah secara massal di Amerika. Pada tahun-tahun sebelum kerusuhan pembunuhan Raja 1968 yang berlangsung selama empat hari, di mana lebih dari 40 orang tewas, penjarahan dan pembakaran mengoyak kota-kota termasuk New York, Detroit, Washington DC, Chicago dan Newark selama periode waktu di mana lebih dari 150 kerusuhan terjadi. Pada bulan Juli 1964, kerusuhan selama enam hari terjadi di Harlem setelah pembunuhan seorang Afrika-Amerika berusia 15 tahun, James Powell, di tangan seorang petugas polisi kulit putih yang sedang tidak bertugas. Kemarahan menyebar ke seluruh negeri, dan kerusuhan terjadi di seluruh negeri kota-kota termasuk Rochester, Jersey City dan Dixmoor, Illinois menyaksikan kerusuhan ras untuk pertama kalinya.

Jean-Michel Basquiat, ‘Defacement (The Death of Michael Stewart)’ (1983)

Kejahatan berada di titik tertinggi sepanjang masa di New York pada pertengahan 1970-an hingga 1980-an. “Jumlah pembunuhan di kota meningkat lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir, dari 681 di tahun 1965 menjadi 1.690 di tahun 1975. Pencurian dan penyerangan mobil juga meningkat lebih dari dua kali lipat dalam periode yang sama; pemerkosaan dan perampokan meningkat lebih dari tiga kali lipat, sementara perampokan meningkat sepuluh kali lipat”.

Rasa sakit dan penderitaan yang dirasakan Basquiat terbawa ke salah satu karyanya yang paling kuat, Defacement (The Death of Michael Stewart); seniman itu mengenali bahwa itu bisa jadi dia – atau siapa pun di komunitas kulit hitam. Penting bagi dia untuk berkontribusi dalam percakapan tentang kekerasan negara di komunitasnya.

Galeri Seni Yang Terdapat di Amerika Utara

Galeri Seni Yang Terdapat di Amerika Utara – Di seluruh Amerika Serikat, ada sejumlah museum dan pameran yang berfokus pada budaya Pribumi Amerika. Beberapa fokus pada sejarah, beberapa fokus pada arkeologi, dan beberapa fokus pada seni.

Ketujuh museum besar ini semuanya mencari cara inovatif untuk mengekspresikan narasi Penduduk Asli Amerika secara kreatif melalui koleksi mereka. Semua museum ini menginformasikan dan mengekspresikan keindahan.

National Museum of the American Indian

Mencakup sekitar 12.000 tahun sejarah Penduduk Asli Amerika, Museum Nasional Indian Amerika di New York mengarsipkan sekitar 1.200 budaya Penduduk Asli Amerika yang berbeda terutama dari Amerika Serikat, tetapi juga berisi barang-barang dari Kanada, Amerika Latin, dan Karibia. Museum ini tidak hanya berisi karya seni sejarah tetapi juga menyimpan seni modern dan kontemporer. Pameran saat ini termasuk Meryl McMater: Second Self (seri potret yang difoto), Cerámica de los Ancestros: Central America’s Past Revealed (pameran keramik Amerika Tengah), dan Glittering World: Navajo Jewelry of the Yazzie Family (pameran perhiasan yang mengeksplorasi makna seni dalam budaya). judi bola

American Museum of Natural History

Melihat Penduduk Asli Amerika dari Amerika Utara, Tengah, dan Selatan, Museum Sejarah Alam Amerika dengan cemerlang menampilkan luasnya budaya budaya Pribumi Amerika yang luar biasa. Lima pameran berfokus pada Indian Amerika. Khususnya, Hall of Northwest Coast Indians, yang dibuka pada tahun 1900, adalah pameran museum yang tertua. Ini berisi item dari sejumlah suku, termasuk Haida dan Tlingit, dan memegang ‘The Great Canoe,’ yang merupakan entitas besar yang membentang di pintu masuk pameran.

Museum of Indian Arts and Culture

Museum Seni dan Budaya India menceritakan kisah penduduk asli Amerika di Barat Daya dari prasejarah hingga zaman modern. Satu pameran, Di Sini, Sekarang, dan Selalu, menggunakan kombinasi tradisi lisan dan artefak untuk menjelaskan masyarakat Southwest. Narasi dari sesepuh, ulama, dan lainnya menyertai item yang dipamerkan. Salah satu pameran terkini, Courage and Compassion: Native Women Sculpting Women menampilkan patung karya wanita Pribumi Amerika di abad ke-20 dan ke-21 menggunakan teknik tradisional. Ini menunjukkan satu cara tradisi berlanjut.

Carnegie Museum of Natural History

Hubungan penduduk asli Amerika dengan alam adalah fokus utama Alcoa Foundation Hall of American Indian di Carnegie Museum of Natural History. Untuk menjangkau seluruh AS, Alcoa menyertakan item dari Tlingit, Hopi, Lakota, dan Iroquois. Pameran ini terutama berfokus pada kehidupan kontemporer penduduk asli Amerika, terutama dari abad ke-19 dan ke-20. Salah satu item penting yang ditampilkan museum adalah hiasan kepala yang kemungkinan besar adalah milik Sitting Bull’s.

Heard Museum

Museum Heard memiliki lebih dari 40.000 karya, yang berfokus pada Barat Daya dan seni kontemporer dari Amerika Utara. Pameran kandang museum, HOME: Native People in the Southwest menggabungkan objek dan narasi untuk menciptakan cerita yang kaya, dan di dalamnya terdapat sejumlah benda budaya, termasuk perhiasan dan boneka Hopi katsina. Satu pameran terkini, Loloma: Expressions in Metal, Ink and Clay, menggambarkan kehebatan artistik seorang pria Hopi, Charles Loloma. Menampilkan perhiasan dan tembikar, seni Loloma menunjukkan desain Hopi yang mengesankan.

Iroquois Indian Museum

Terletak di Rumah Panjang Iroquois tradisional dengan tangga terbuka yang mengingatkan pada kisah penciptaan Iroquois, Museum Indian Iroquois membenamkan pengunjung dalam budaya Iroquois sejak kedatangan pertamanya. Museum ini berisi bahan-bahan arkeologi, benda-benda bersejarah, dan sebagian besar seni Iroquois kontemporer. Satu pameran terkini, Buckskin to Bikinis, menunjukkan evolusi mode dan seni. Ini mengeksplorasi efek penaklukan pada mode, tetapi juga menampilkan elemen yang telah diklaim kembali oleh penduduk asli Amerika.

Museum of Contemporary Native Arts

Museum Seni Asli Kontemporer menampilkan seni kontemporer, dan merupakan tujuan MoCNA untuk membangun dialog lintas budaya. Ini berisi tekstil, lukisan, gambar, dan tembikar, di antara banyak media lainnya. Satu pameran terkini, Departemen Perang, menggambarkan bagaimana penduduk asli Amerika menghadapi perang dan kekerasan. Pameran ini berisi barang-barang yang tidak berhubungan langsung dengan perang tetapi menunjukkan bagaimana perang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Pameran lain, An Evening Redness in the West, berisi benda-benda yang menggambarkan kiamat dan menata ulang apa yang akan terjadi setelahnya.

Mural Jalanan yang Harus Dilihat di Rogers Park

Mural Jalanan yang Harus Dilihat di Rogers Park – Meskipun Mural Jalan 16 Pilsen berhak menerima pujian, orang dapat menemukan mural jalanan yang menakjubkan di seluruh Chicago. Rogers Park, lingkungan sisi utara tidak terkecuali. Antara inisiatif Mile of Murals dan kompetisi Mass Underpass Murals 2010, Anda akan kesulitan untuk berjalan satu blok di Rogers Park tanpa beberapa karya seni publik yang menarik perhatian Anda. Berikut adalah delapan mural jalanan yang harus Anda saksikan.

‘For the Benefit and Enjoyment of the People’

Sebuah syair untuk lingkungan sekitar, ‘Untuk Manfaat dan Kenikmatan Rakyat,’ adalah pengantar yang luar biasa untuk mural jalanan di Rogers Park. Nyatanya, seniman Mitchell Egly mengatakan bahwa dia memikirkan mural saat membuat karya ini. ‘Mural ini dikonseptualisasikan untuk menggunakan elemen desain dari pergantian abad dengan gaya kontemporer yang mencerminkan sejarah, mistik, dan suar lingkungan’, kata Egly dalam sebuah wawancara. ‘Palet, komposisi, dan detail rumit digunakan untuk melengkapi mural prismatik yang ada di dekatnya, dan terlebih lagi untuk menyatukan identitas Rogers Park, yang penuh dengan perspektif lokal, ide kompleks, dan sudut pandang yang tumpang tindih’. https://morrowpacific.com/

‘In Dreams’

Di seberang jalan dari karya Egly terdapat ‘In Dreams’, sebuah mural ajaib oleh seniman Jennifer Cronin. ‘In Dreams’ adalah salah satu mural yang diusulkan yang diterima untuk produksi dalam kompetisi Mass Underpass Murals 2010. ‘Karya ini tentang keindahan yang kita semua miliki di dalam diri kita dan kapasitas tak terbatas dari pikiran dan imajinasi manusia untuk memimpikan sesuatu yang indah,’ kata Cronin dalam sebuah wawancara. Cronin menambahkan bahwa dia berkolaborasi dengan artis Dan Bellini dalam ‘In Dreams.’

‘We Are Here, Our Time is Now’

Dalam mural ini, seniman Lea Pinsky dan Dustin Harris berkolaborasi dalam upaya untuk merayakan tempat Rogers Park di dunia, serta keluarga dan komunitas. “Dalam lukisan dinding, ayah dan putrinya berbagi kenangan saat mengunjungi pusat kota. Mandala menandakan pusat komunitas dan pusat diri. Kardinal IL, bintang, dan garis besar negara bagian menandakan tempat”, kata Pinsky dalam wawancara. “Panah dan jam menandakan pergerakan kita dalam waktu, dan frase ‘We Are Here, Our Time is Now’ menginspirasi kita untuk menghargai momen saat ini dan dunia di sekitar kita”.

‘Interrelation’

Karya lain dari proyek Mass Underpass Murals, ‘Interrelation’, memiliki makna politik yang kuat. Apa yang menginspirasi seniman Jose Agustin Andreu? Kata-kata penutup dari Deklarasi Kemerdekaan ini: ‘… kita saling berjanji untuk Hidup kita, Keberuntungan kita dan Kehormatan kita yang suci’. ‘Saya ingin mural ini mengingatkan semua orang bahwa kita semua memiliki tanggung jawab terhadap komunitas dan bangsa kita, dan bahwa kami telah menjanjikan komitmen kami ketika kami setuju untuk mengambil hak kami’, kata Andreu dalam wawancara. “Interrelation, menekankan keragaman sosial dan kesatuan dalam kompleksitas riaknya. Itu adalah resolusi dan janji harmoni dari variasi dan kontras”.

‘Rogers Park Shuffle’

Mural Jalanan yang Harus Dilihat di Rogers Park

Artis Shane Treacy menginginkan ‘Rogers Park Shuffle’ menjadi menyenangkan. “Ide mural itu adalah untuk merayakan semua orang berbeda yang tinggal di Rogers Park”, kata Treacy dalam wawancara. “Saya sangat menghargai keragaman lingkungan. Saya ingin muralnya menyenangkan dan cerah untuk menghidupkan underpass yang kotor”. Rogers Park Shuffle ‘adalah mural pertama yang dibuat Treacy dan pertama kali melukis di depan umum untuk Treacy.

‘Respiration’

Karya Hebru Brantley – ditentukan oleh perpaduan seni pop modern dan anime Jepang – dapat dilihat di seluruh Chicago. ‘Respiration’ adalah sedikit permata tersembunyi, terselip di bawah jejak Metra di Ravenswood dan Pratt. Selesai pada tahun 2012 sebagai bagian dari proyek Mass Underpass Murals. Karakter yang mengenakan kacamata merek dagang Brantley dapat terlihat terbang dan naik di atas kereta. Menurut situs webnya, seni Brantley telah dipamerkan di London, Swiss, Miami, dan tempat lain. Dia dibesarkan di Kota Windy pada 1980-an.

Seniman Jalanan Terkenal Yang Berasal Dari Meksiko

Seniman Jalanan Terkenal Yang Berasal Dari Meksiko – Budaya seni jalanan berkembang pesat di Meksiko, tempat karya-karya dinamis menghiasi dinding ibu kota dan sekitarnya. Penggemar akan terbiasa dengan karya-karya di destinasi terkenal termasuk Oaxaca, Playa del Carmen, Tijuana, dan Puerto Vallarta, untuk beberapa nama – tetapi siapa seniman di balik mahakarya ini?

Curiot

Berasal dari Michoacán, tetapi sekarang menjadi nama yang diakui secara internasional di sirkuit seni jalanan, sejak dimulai pada tahun 2012 Curiot telah memamerkan karya-karya tersebut di seluruh AS, Kanada, dan Meksiko, belum lagi Australia, Swedia, dan Jerman juga. Gaya artistik khasnya adalah perkembangan makhluk mitos yang ditutupi bulu, bulu, dan pola geometris yang dinamis yang sering kali terinspirasi oleh budaya pra-Hispanik. Pastel juga sangat menonjolkan, seperti halnya representasi dari figur seperti dewa. sbotop

Axolotl Collective

Seperti namanya, Axolotl Collective bukan hanya satu seniman, tetapi sekelompok pelukis, ilustrator, dan muralis berbakat yang, selama empat tahun terakhir, menciptakan beberapa karya seni jalanan paling terkenal di Mexico City, di mana mereka tinggal. Dengan karya-karya yang berfokus pada motif pra-Hispanik dan desain merek dagang yang semarak, beberapa karya mereka dapat dilihat di Colonias Doctores, San Fernando Huixquilucan dan Torreblanca, serta pusat bersejarah Mexico City.

Farid Rueda

Seniman jalanan yang produktif, Farid Rueda, terkenal dengan karya seni kaleidoskopik tentang hewan yang mengotori jalan-jalan di ibu kota Meksiko dan pasar Paris. Perhatian terhadap detail dan sentuhan fantastis adalah ciri khasnya di hampir semua karya berukuran mural yang dia hasilkan, seperti komentar sosial yang sering mendasari politik dan masyarakat adat. Selain Mexico City, karya-karyanya juga menerangi jalan-jalan Bogotá hingga Hannover, untuk menyebutkan beberapa lokasi.

Paola Delfin

Seniman visual yang berbasis di Meksiko Paola Delfin adalah salah satu dari sedikit seniman jalanan wanita dari Meksiko, tetapi salah satu yang paling terkenal secara global – karya terbesarnya hingga saat ini adalah Refugio di Ukraina dan dia baru-baru ini dipamerkan di AS. Karya seninya yang luar biasa, yang memanfaatkan kerapuhan dan kekuatan simultan dari sosok feminin dan wajah perempuan, juga dapat ditemukan di kampung halamannya di Mexico City. Dengan gaya yang sangat berbeda, sering kali potongan monokromnya bernuansa neo-kontemporer dan ilustratif.

Tellaeche

Seniman lama, dia telah bekerja untuk mengasah bakatnya selama lebih dari lima belas tahun – Tellaeche belajar seni di Luksemburg sebelum kembali ke Meksiko untuk menghiasi kota dengan mahakarya pastelnya yang penuh warna. Mereka dicirikan oleh semacam getaran kepercayaan yang tak dapat dijelaskan, menampilkan orang-orang, tetapi juga tokoh-tokoh fantastis langsung dari halaman buku cerita. Dia bekerja baik di Meksiko maupun di luar negeri dan telah bermitra dengan beberapa merek internasional, seperti Adidas, Amnesty International, dan Nestle.

Lesuperdemon

Sebuah inspirasi untuk Farid Rueda yang disebutkan di atas, Lesuperdemon asli Mexico City adalah salah satu nama yang paling dikenal dalam bisnis ini, dan dikenal untuk karya yang menunjukkan banyak perhatian pada detail serta daya tarik dengan geometri. Pola-pola rumit yang dipadukan dengan warna-warna cerah menjadi ciri karyanya, begitu pula keasyikan dengan sifat siklus kehidupan. Minatnya pada matematika Euclidian juga bersinar, seperti halnya kecenderungan imajinasi dengan mata kartun yang aneh.

Bebo

Berbasis di Tijuana, Bebo (ya, seperti jaringan sosial yang sekarang sudah tidak ada) mempelajari filsafat dan seni rupa sebelum tersandung pada dunia seni jalanan sebagai mahasiswa. Dia sekarang mendedikasikan waktunya untuk membuat mural rumit yang sebagian besar menampilkan rubah – dia mengaku menyukainya karena fitur simetris dan wajah segitiga. Selain melukis makhluk kucing ini, Bebo telah bekerja sama dengan Carolina Herrera dan Alejandro Jodorowsky, dan memamerkan karya di seluruh Meksiko, Spanyol, Jerman, dan AS.

Meiz

Meiz baru-baru ini tampil di pameran Brooklyn Street Art bersama sejumlah muralis Meksiko lainnya, dan pada tahun 2012 ia berkolaborasi dengan Nike. Di Mexico City, dia mungkin masih terkenal karena rangkaian mural Star Wars yang dia kerjakan dalam kemitraan dengan sesama seniman jalanan Noble, sebuah proyek yang menunjukkan dengan jelas gaya realis mereka yang indah. Selain memamerkan karyanya di Meksiko, Meiz juga memamerkan karya seninya di Prancis, Jerman, dan AS.

Seher One

Seniman Jalanan Terkenal Dari Meksiko

Karya seni Seher One sangat hingar bingar, sibuk, dan tampak terus bergerak, mengandalkan langit-langit warna yang agak kalem, kontras dengan garis-garis tegas dan tegas untuk menambah efek keseluruhan. Fitur geometri sangat menonjol dalam karyanya, seperti halnya simbol Meksiko seperti ular dan elang, di samping hewan lainnya. Jauh dari mural dinding, Seher One telah bekerja dengan merek seperti Nike, Comex, dan bahkan New Era.

Smithe

Luis Enrique, a.k.a. Smithe, yang multitalenta, telah banyak melakukan pameran di kampung halamannya di Mexico City, tetapi juga di berbagai lokasi lain di seluruh AS. Bahkan, mural terbesarnya hingga saat ini diproduksi di New York. Sekarang memfokuskan bakatnya lebih pada lukisan kanvas psikedelik, trippy, sebenarnya kecintaannya pada patung yang membawanya ke dunia seni jalanan sejak awal, dan banyak dari karyanya memiliki estetika buku komik yang jelas.

Tempat Terbaik Untuk Menemukan Seni Jalanan di NYC

Tempat Terbaik Untuk Menemukan Seni Jalanan di NYC – Seni jalanan di New York mungkin tidak akan bertahan lama, tetapi para seniman yang datang untuk memamerkan karya mereka di sini memastikan bahwa lingkungan tidak pernah kosong. Apa saja dan semuanya adalah kanvas di sini, termasuk gang, gerbang keamanan, dan trailer konstruksi.

Kunjungi galeri di 100 Gates Project

Proyek 100 Gates adalah gagasan dari pemain skateboard NYC, Billy Rohan. Usaha tersebut, yang bekerja sama dengan Lower East Side Business Improvement District, melihat seniman yang dipasangkan dengan bisnis lokal untuk membuat desain yang dilukis pada gerbang keamanan toko, mengubah lingkungan tersebut menjadi galeri terbuka yang muncul di malam hari. Proyek ini sekarang telah berkembang di luar Lower East Side hingga mencakup East Harlem, North Shore di Staten Island dan daerah Little Caribbean (Flatbush) di Brooklyn. sbowin

Saksikan komunitas berkumpul di The Bushwick Collective

Joe Ficalora, penduduk Bushwick, menyebut dirinya sebagai “kurator tidak disengaja”. Ficalora mulai memesan mural sebagai cara untuk merebut kembali lingkungan dari kenangan menyakitkan di masa lalunya, termasuk pembunuhan ayahnya dan kematian ibu akibat kanker otak. Apa yang dimulai sebagai pesta lingkungan pada tahun 2011 untuk mengumpulkan uang bagi anak-anak penderita tumor otak telah berubah menjadi proyek multi-jalan di mana pemilik bisnis menyumbangkan ruang dinding mereka dan seniman menyumbangkan waktu dan persediaan. Saat ini ada sekitar 50 mural, dan jumlahnya terus bertambah. Seniman termasuk Nychos, Blek le Rat, Cost, Mast, Buff Monster dan banyak lagi.

Rayakan warisan Keith Haring di bOWERY WALL mURAL

Di sudut Houston dan Bowery adalah lempengan dinding beton dengan banyak sejarah. Pada tahun 1982, Keith Haring melukis mural di sini, yang dianggap sebagai karya publik berskala besar pertama sang seniman. Situs tersebut merupakan sumber grafiti ilegal dan berbagai iklan komersial, hingga pada tahun 2008 ketika Jeffery Deitch dan pemilik tembok Tony Goldman (seorang pengembang real estat) mulai memesan mural. Mereka sejak itu berkolaborasi dengan artis termasuk Shepard Fairey, RETNA, Kenny Scharf, AIKO, OSGEMEOS dan banyak lainnya.

Kunjungi the Centre-fuge Public Art Project’s rotating gallery

Pada tahun 2011, penduduk Lower East Side Jonathan Neville dan Pebbles Russell berusaha memerangi dampak negatif lokasi konstruksi dengan mengubah trailer yang berfungsi sebagai kantor sementara menjadi galeri jalan yang berputar. Proyek ini dimulai dengan para seniman yang secara bergiliran mengecat trailer setiap dua bulan. Bertahun-tahun kemudian, Proyek Seni Umum Center-fuge mencakup trailer di sekitar Kota New York dan Miami. Proyek ini telah mempercantik lokasi konstruksi dan ruang transisi sambil memberdayakan komunitas lokal.

Berikan penghormatan kepada rapper legendaris di Big Pun Mural

Sejak Bronx Graffiti Wall of Fame dirobohkan untuk menampung gedung-gedung tinggi perumahan baru, Mural Peringatan Big Pun telah menjadi tempat tujuan seni jalanan di daerah tersebut. TATS CRU yang terkenal membuat mural besar sebagai penghormatan kepada Big Pun, artis hip-hop Puerto Rico kelahiran Bronx dan pertama yang meraih platinum. Setiap tahun pada ulang tahun Big Pun di bulan November, tembok mendapat pembaruan.

Nikmati seni Amerika Latin di Graffiti Hall of Fame

Didirikan pada tahun 1980 oleh Ray Rodriguez, AKA Sting Ray, Graffiti Hall of Fame di Jackie Robinson Educational Complex di East Harlem dimaksudkan untuk memberikan lingkungan yang aman bagi seniman untuk mengasah keterampilan dan menampilkan bakat mereka. Saat ini, moto situs tersebut adalah “Strictly Kings or Better”, dengan seniman grafiti profesional dari seluruh dunia yang bersaing untuk mendapatkan tempat berharga di dinding. Saat menjelajahi El Barrio, sebuah area di East Harlem yang kaya akan sejarah budaya, Anda akan menemukan seni di setiap sudutnya, mulai dari bunga yang dibom benang di pagar rantai hingga mural yang merayakan kehidupan legenda musik Latin. Pastikan untuk mampir ke El Museo del Barrio untuk lebih banyak wawasan tentang lingkungan sekitar.

Carilah Freeman Alley di Lower East Side

Di tengah-tengah galeri, toko-toko dan restoran trendi di Lower East Side adalah gang yang mudah dilewatkan menuju Freemans Restaurant. Berkat lokasinya yang tidak mencolok – tidak terlihat dan tidak mungkin dilabur – grafiti ilegal berupa tag, stensil, pasta gandum (menempelkan poster menggunakan air lengket dan bahan tepung terigu) dan mural telah berkembang biak. Freeman Alley telah menjadi kanvas bagi Hanksy, ASVP, dan artis pendatang baru lainnya.

Pergilah ke the Welling Court Mural Project, Queens’ premier street-art gallery

Tempat Terbaik Untuk Menemukan Seni Jalanan di NYC

Sejak penghancuran 5Pointz (tempat grafiti terkenal di Kota Long Island), Proyek Mural Welling Court telah menjadi tujuan utama seni jalanan di Queens. Pada tahun 2009, warga Pengadilan Welling Jonathan Ellis terhubung dengan Ad Hoc Art untuk merapikan lingkungannya. Ada sekitar 130 mural yang dilukis oleh campuran seniman legendaris dan talenta baru, termasuk Abe Lincoln Jr, Kid Lew, Praxis, SpazeCraft, Royal KingBee, TooFly, dan banyak lagi.

Lihat ‘Love Vandal’ Nick Walker yang terkenal di dunia

Lahir di Bristol, Inggris, Nick Walker adalah seorang seniman yang dikenal karena perannya dalam gerakan Grafiti Stensil. Dia mendirikan namanya di Amerika Serikat setelah residensi artis di Quin Hotel di New York. Sejak saat itu, pertunjukannya terjual habis di London dan LA, di mana para kolektor menunggu dalam antrean selama lebih dari 24 jam untuk menjadi orang pertama yang mendapatkan edisi cetak terbarunya. Karyanya sering kali menampilkan seorang pria necis dengan topi bowler yang dikenal sebagai The Vandal. Di tempat parkir yang tidak mencolok di sudut 17th Street dan Sixth Avenue, Anda akan menemukan Love Vandal, upeti untuk New York.

Back to top